1 Muharram,Guruku Teladanku

Bu Guru Jumi, Bu Yarti & Bu Tuty/Dok. Ist


Cot Girek, Aceh Utara - Bu guru Yarti dan Tuti  telah lebih 20 tahun mengabdikan diri sebagai pengajar di Kecamatan Cot Girek. Kabupaten Aceh Utara.

Bersama pemuka Muslim, Muspika serta Pengurus dan rekan-rekan  PGRI, Yarti dan Tuty mengaku bersyukur bisa menghadiri Puncak Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah dan berharap peringatan serupa dikampung halaman berlangsung lancar selalu khidmat  dan meriah.

Yarti dan Tuty merupakan Alumni SMP Cot Girek Angkatan 82-85, mereka tampak  bahagia menjadi  guru karena panggilan nurani, dan selalu optimistis lewat  pendidikan iman taqwa yang kuat generasi  Cot Girek khususnya selalu mampu bersaing dan sukses meraih cita-cita.


Zikir Akbar

Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Cot Girek Kabupaten Aceh Utara  menjadi inisiator kunci Zikir Akbar Peringatan Tahun Baru Islam  1441 Hijriyah. Peringatan dihadiri unsur Muspika, Ulama siswa-santri dan kalangan muda Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.




Peringatan dipusatkan di Masjid Nurul Iman Bukit Antara, mengambil tema “Meningkatkan Ke-Islaman Menuju Ridha Ilahi”, Zikir Akbar PGRI  Peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah berlangsung khidmat, zikir dan dakwah 1 Muharram   dipimpin pemuka muslim setempat.

Anggota PGRI Cot Girek Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah/Dok. Ist

Pemuka Muslim dalam ceramah refleksi Tahun Baru Islam 1 Muharram  menekankan keutamaan ibadah ,memupuk keimanan ,  tekun menuntut ilmu serta memperkuat solidaritas umat.

Jajaran Pengurus PGRI Cot Girek, Ulama, Muspika dan tokoh masyarakat setempat/Dok. Ist

Solid kompok untuk pendidikan Indonesia gemilang/Dok.Ist

Sejarah PGRI

Sebagai penghormatan  kepada guru, seperti dikutip dari laman resmi  http://pgri.or.id/sejarah-pgri/ pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional , dan diperingati setiap tahun.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah –guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 –seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia–  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Jiwa pengabdian, tekad perjuangan, dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk  dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan  Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, dan independen. (Berbagai Sumber)