Aceh Dikepung Tol Laut Belawan-Sabang


Ilustrasi ruang kemudi canggih kapal kargo/oxfordcomputergroup

Jakarta, 10 Juli 2019- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)-PELNI mendapatkan penugasan tol laut rute T-1 Belawan-Lokseumawe-Malahayati-Sabang dan Tapaktuan. Penugasan tersebut sebagai upaya membangun konektivitas jalur laut dari Belawan ke pulau terdepan Indonesia, yaitu Pulau sabang.

Penugasan rute T-1 ini dilayani dengan KM. Caraka Jaya Niaga (CJN) III-32 berkapsitas 115 kontainer. Kapal buatan dalam negeri tersebut telah disiapkan PELNI  di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara  dan siap memfasilitasi para pengusaha dari  Sumatera Utara dan pengusaha Aceh yang akan mengirimkan barang dari Belawan, Malahayati,  Banda Aceh hingga ke Pulau  Sabang secara langsung.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT. PELNI (Persero) Yahya Kuncoro mengatakan saat  ini PELNI juga mendapat penugasan rute tol laut T-3 dari Tanjung Priok-Tanjung Batu-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-kembali ke Tanjung Priok. “Kapal tol laut rute Natuna sangat dibutuhkan karena melayani rute terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P) seperti Natuna dan sekitarnya”, kata Yahya Kuncoro.

Muatan balik rute T-3 mengangkut kopra dan ikan laut dari Tarempa, Natuna dibawa ke Jakarta. setiap 2 minggu sekali rute Tanjung Priok-Natuna yang dilayani dengan KM. Kandhaga Nusantara 10 ini muatan baliknya selalu terisi “Ada sekitar 15 kontainer berpendingin diangkut kapal tol laut dari Natuna. Bisa menggerakkan ekonomi daerah T3P”, lanjutnya.

Selain melayani rute Natuna dan Sabang, PELNI juga rute T-5  dari Tahuna-Lirung-Melangkuane-Talaud dan  rute tol laut H1+T-10 dari Tanjung Perak-Makassar-Bitung--Tidore-Morotai-Buli-Maba-Gebe-Tidore-Tanjung Perak dengan KM. Logistik Nusantara 2 dan KM. Logistik Nusantara 3.  "Kapal Tol Laut tidak langsung ke Tahuna sejak Pelabuhan  Bitung menjadi Hub,  penghubung untuk selanjutnya barang dipindah dengan KM. Kandhaga Nusantara I dengan rute Bitung-Tagulandang-Tahuna-Melanguane-Miangas-Bitung,"  tambah Yahya Kuncoro.

Sebagai BUMN transportasi laut PELNI menjalankan fungsi sebagai agen pembangunan dan juga melayani masyarakat  melalui penugasan dari pemerintah, salah satunya penugasan untuk mengoperasikan kapal tol laut yang diluncurkan sejak 4 November 2015.

Untuk pembukaan rute Belawan-Lokseumawe-Malahayati-Sabang dan Tapak Tuan PELNI telah menyiapakan 1 kapal. PELNI terus berupaya menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah di daerah tujuan tol laut untuk sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada pemda dan para pengusaha daerah untuk memnafaatkan tol laut sebagai solusi menekan disparitas harga di daerah T3P.

Pada 2018, PELNI mengoperasikan 6 rute tol laut dan 2 kapal ternak. Tahun 2019, PELNI mendapat penugasan sebanayak  3   rute tol laut dan 1 kapal ternak. "Rute kapal tol laut sudah termasuk kapal feeder. Sedangkan kapal ternak sebelumnya mendapat 2 kapal namuan tahun 2019 hanya 1 kapal, lainnya dikelola swasta dan ASDP Indonesia Ferry’ "Kapal tol laut”, operatornya bukan hanya PELNI, namaun ada BUMN lain dan swasta”, tutup Yahya Kuncoro. */Rilis