Universitas Bengkulu Juarai Debat Konstitusi 2019

(Dari kiri) Tim debat Fakultas Hukum Unsyiah dan UNIB. Ekspresi kebahagiaan mahasiswa Universitas Bengkulu meraih kemenangan dalam Kompetisi Debat Konstitusi Tahun 2019, Kamis (15/8) di Jakarta. Foto Humas/Ganie.

Jakarta - Baru-baru ini, Universitas Bengkulu memenangkan Kompetisi Debat Konstitusi Tahun 2019 usai menundukkan Universitas Syiah Kuala Aceh dalam babak final yang dilaksanakan di Shangri-La Hotel, Jakarta (15/8/2019)

Kemenangan Universitas Bengkulu diperoleh usai menjadi tim pro dalam debat yang mengangkat tema mosi , "RUU Pelecehan dan Kekerasan Seksual".

Pengumuman pemenang ini disampaikan langsung oleh ketua tim juri, yakni Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Andalas Yuliandri dengan didampingi oleh Dosen Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Brawijaya Ali Syafa'at.


UNIB-Unsyiah sebagai Finalis

Kedua tim, Universitas Bengkulu dan Universitas Syiah Kuala  menjadi finalis usai mengalahkan 24 perguruan tinggi yang menjadi peserta Debat Konstitusi tingkat nasional yang berlangsung di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Bogor, pada 14 Agustus 2019 kemarin. Sementara, Universitas Diponegoro meraih Juara 3 dalam kompetisi yang sudah berlangsung kedua belas kalinya tersebut. Sedangkan Best Speaker dalam Debat Konstitusi Tahun 2019 diraih oleh Annissa Salsabila dari Universitas Bengkulu.


Kerja Cerdas dan Sportifitas

Dalam sambutannya, Ketua MK Anwar Usman mengungkapkan kemenangan pada dasarnya merupakan dampak atau hasil dari apa yang telah dilakukan, yaitu berupa kerja sama, kerja keras dan kerja cerdas, serta kesungguhan untuk berlaku sportif. Dalam kompetisi, lanjutnya, kuncinya bukan semata pada keinginan untuk menang, karena setiap orang pasti menginginkannya.

“Tetapi yang terpenting dan belum tentu dimiliki setiap orang adalah, bersikap tawadhu atau rendah hati dalam menyambut kemenangan, dan bersikap legowo atau ikhlas dalam menerima kekalahan,” ujarnya.

Kompetisi Debat Konstitusi tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya oleh MK dan diikuti oleh perguruan tinggi seluruh Indonesia. Tujuan diadakannya Kompetisi Debat Konstitusi ini sebagai sarana bagi MK untuk mendapatkan masukan terhadap dinamika penegakan konstitusionalisme di Indonesia terus berkembang karena banyaknya tantangan-tantangan yang cukup berat juga karena banyak  kajian-kajian dan pemikiran-pemikiran yang berkembang.

Perkembangan yang yang terjadi di tataran akademis ini menjadi bagian referensi bagi mahkamah konstitusi. MK selalu berupaya untuk selalu mengawal konstitusi dan nilai-nilai Pancasila karena MK menjunjung tinggi konstitusi yang hidup, dan kegiatan ini juga merupakan upaya MK untuk menjaga konstitusi.

Sebagaimana diketahui, putusan-putusan MK tidak hanya saja berdampak terhadap dunia hukum, melainkan memiliki pengaruh dalam sistem ketatanegaraan, kehidupan politik, bidang sosial dan berbagai bisang lainnya.

Untuk itu, dalam Debat Konstitusi kali ini, MK telah mempersiapkan sejumlah mosi yang diperdebatkan para peserta, yakni “Anggota Dewan Perwakilan Daerah Bebas dari Anggota Partai Politik”; “Jabatan Hakim MK Satu Periode”; “RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”; “Regulasi bagi Ojek Online”; “Pengenaan Pidana bagi Pelaku Ujaran Kebencian”; “Legal Standing Calon Anggota Legislatif dalam Sengketa Perselisihan Hasil Pemilu”; dan “Pengisian Jabatan Sipil oleh TNI/Polri”.


Kompetisi 24 Perguruan Tinggi

Dalam babak penyisihan menuju final Kompetisi Debat Konstitusi 2019, sebanyak 24 perguruan tinggi lolos dari tiga regional. Finalis dari Regional Wilayah Barat, yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Kristen Maranatha, dan Universitas Padjadjaran. Sementara peserta dari Regional Wilayah Tengah, yakni Universitas Sebelas Maret, Universitas Mulawarman, Universitas Tarumanagara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Tanjungpura, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Diponegoro.

Sedangkan Regional Wilayah Timur diwakili oleh Universitas Airlangga, Unversitas Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Khairun, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Brawijaya, dan Universitas Mataram. (Lulu Anjarsari)

Sumber/Narasi: http://mkri.id

DOKUMEN AUDIO VISUAL 

A. Grand Final Debat Konstitusi Mahasiswa Tahun 2019

Sumber/Audio-Visual : Mahkamah Konstitusi RI



B. Ruang Debat 1

Sumber/Audio-Visual: Mahkamah Konstitusi RI





DOKUMEN TAMBAHAN


Spanduk ucapan selamat kepada Tim Debat Konstitusi 2019 Fakultas Hukum Unsyiah/Dok. Dr. M Gaussyah